Pages

Monday, January 19, 2009

Rain Man

“Anda adalah perancang takdir Anda sendiri. Anda adalah pengarang. Anda menulis kisah Anda. Penanya dalah tangan Anda, danhasilnya adalah apa yang Anda pilih”


Merasakan tetesan air hujan yang jatuh ke bumi sungguh sangat menyenagkan. Daun-daun yang basah, suara rintik hujan yang deras dan wangi tanah yang basah. Semua tiu merupakan kebahagiaan tersendiri. Entah mengapa aq suka sekali dengan hujan, buka Cuma fenomena alam tetapi juga menurut yang sebagian orang bilang adalah sebuah rizki yang di turunkan langsung dari langit.


Ketika melihat orang-orang berlarian mencari tempat untuk berteduh aq malah ingin belari keluar dari bangunan berlantai 2 tempat qu bekerja. Merasakan rizki yang turun dari langit membasahi seluruh tubuhqu. Nyatanya aq tetap duduk tenang menatap turunnya hujan dari balik jendela yang berteralis besi dan sesekali membuka jendela untuk sekedar menjulurkan keluar salah satu tanganqu. Kursiqu geser mendekati jendela, lalu qu buka, tangan qu julurkan keluar, menghirup udara di luar sana. Dingin dan basah.


“Hei, sampai kapan kamu mau terus melamun di situ nanti kesambar petir baru tau rasa deh..”Temanqu berkata setengah tertawa karena telah berhasil membuatqu kaget dan heran karena melihat mukaqu yang serius melamun.


“Kamu kenapa sih dari tadi liatin hujan terus. Inget cucian di rumah ga ada yang angkatin ya? Atau inget atap rumah pada bocor?” tanya temanqu asal.


“Bukan” Jawabqu singkat sambil menarik mask tanganqu dan menutup jendela.


“Trus apa donk? Kmu ga bawa payung dan takut pulang kehujanan ya?” Tanya temanqu lagi penasaran.


“Justru karena aq bawa payung jadi melamun sambil memikirkan kira-kira pulang kerja nanti mau mangkal ojek payung dimana yang kira-kira rame dan ga ada saingannya.” Jawabqu sekenanya sambil mengambil tisu di dalam tas dan melap tanganqu samapi kering.


“Dasar!!!” Maki temanqu. Sebuah kombinasi rasa kesal dan penuh senyum nampak di wajahnya.


“Yah…namanya juga usaha” Kataqu sambil menaruh kembali tisu kedalam tas dan mengambil HP.


Aq pilih menu SMS dan qu buka arsip pesanqu.


Date : 2-17-2008

From : Bapakqu

Tidak ada hujan selain diluar sana

Dalam hati hanya ada wangi tanah yang basah

Ibuku memang yang terindah


Kamu telah memutuskan pasrah kepada takdir. Melupakan dan menganggap semuanya tidak pernah terjadi. Itulah keputusan mu.


Hatiqu gerimis…

7 comments:

Anonymous said...

ah, jumpa penikmat hujan pula...

Anonymous said...

yaps...hidup hujan!!!

Anonymous said...

kuaciaaaan deh...

Marshmallow said...

mari kita nikmati hujan yang membawa rezeki, tari.
dari semua jenis hujan, yang paling aku sukai adalah gerimis, baik light drizzle maupun yang heavy. kalau hujan sudah deras, aku malah takut, soalnya banyak komplikasinya, apalagi kalau sedang berkendaraan.

Anonymous said...

sama.. Aku jg suka hujan, hiks..
hatiku sedang kalut ni……….. [cry]

Anonymous said...

Tiap Habis Hujan Aku Selalu Menunggu Pelangi.
jadi mau ga mau suka hujan karena tanpa hujan pelangi ga muncul.

Anonymous said...

Menunggu pelangi atau mau bidadari mandi....hehehe
Sesudah hujan ada pelangi dan menyisakan sebuah perasaan.

Post a Comment