Pages

Friday, January 8, 2010

Antara Aku, Dia dan Bayang masa laluku.

Pada suatu dini hari di awal bulan Januari, di pinggir sungai yang lumayan deras yang di hiasi oleh batu-batu kali dan jembatan yang melintasi sungai tersebut.

Di antara semua benda alam itu ada 2 makhluk yang sedang menikmatii semua ciptaan Yang Maha Kuasa…

Cahaya bulan yang sedikit redup. Karena telah melewati purnama 2 harii yang lalu ketika pergantiaan tahun.

Suara deras air sungai, dan buih-buih air yang menerpa kaki-kaki mereka yang terjuntai di bibir sungai

Rumput-rumput yang bergesekan terkena semilir angin

Dan nyanyian jangkrik sebagai lagu pengiring kemesraan

Tak banyak kata yang terucap di antara mereka

Menikmati kedamaian alam, dan memahami sejenak arti kehadiran seseorang dalam menjalani hari

Banyak cerita yang telah bergulir, tapi tidak untuk saat itu

Sejenak hanya sejenak setelah itu 2 makhluk itu berjalan ke arah yang berbeda

Beristirahat untuk menjemput pagi hari

Sebuah kenangan telah tercipta

---

Tak ada ucapan selamat malam atau untaian kata untuk menemaniku tidur, tapi melalui matamu aku mengerti

Banyak do’a yang telah kau curahkan untukku

Ketika mata mulai tertutup sebuah bayang kenangan masa lalu datang, Ku biarkan bayang itu hadir dan aku pun mulai bercerita padanya.

“Tahukah kamu, ketika bersamanya dalam keheningan yang ku ciptakan sendiri dia bercerita tentang bulan dan ikan-ikan di dalam lautan. Dia bertanya padaku sebuah bintang dan aku tak tahu. Dia menuntunku menunjuk pada sebuah bintang yang paling terang dan berkata bintang itu bernama Orion atau lebih sering di bilang bintang kejora…”

Ketika mata kembali terbuka sosok bayang masa lalu kembali hilang

Bintang…

Yah bintang…Di sanalah bayang itu tinggal sekarang

Entah kapan aku pasti akan ke tujuh bintang, tempat sejuta rindu dan harapan yang telah tertinggal.

Tujuh bintang…

Aku pasti datang.