Pages

Friday, March 13, 2009

De Javu musim hujan

Sudah hampir satu tahun berlalu…

Orang itu seperti angin musim hujan

Meninggalkan warna kepedihan dan

Menghilang dalam sekejap


Perlukah sebuah alasan untuk menyukai seseorang? Aq pikir ini hanyalah masalah waktu untuk dapat melupakan dirinya . Tapi nyatanya aq mulai bosan dengan bayang-bayang. Lelah untuk melupakan caranya berbicara, berjalan, aroma yang sangat mirip dengan ayahqu. Aq benar-benar seperti orang bodoh, sampai kapan aq akan terus mencari sosok dirinya di depan gerbang cahayabintang yang setiap pagi aq lewati. Walaupun aq tahu bahwa dia tidak akan pernah ada di depan sana untuk menyabut qu di pagi hari seperti yang dulu pernah ia lakukan. Entah kenapa kenangan akan dirinya begitu kuat tinggal di dalam sel kelabu di dalam kepalaqu. Setiap kali hujan aq selalu teringat tentang satu cinta. Sebab itu adalah kesempatan untuk menghapus ingatanqu yang tidak bisa hilang.

Kalau boleh aq ucapkan walau sekali aq ingin bertemu dengan mu sekali lagi.

19 comments:

Anonymous said...

Dia yang selalu membayangimu adalah cahaya,
tak perlu kau singkirkan cahaya itu,
terik matahari pasti akan tergantikan lembut sinar rembulan.
ada keindahan dalam gradasinya.
cakrawala senja jingga langit sore,adalah keniscayaan.

Anonymous said...

hiks...
ternyata hujan juga membawa kenangan masa lalu, alih-alih menghapus dengan guyurannya yang rapat.

Anonymous said...

@tembangpejalan
Makasih buat puisi nya..

@marshmallow
Punya kenangan dengan hujan juga ya mbak?

Anonymous said...

Oi Oi Oi
Hujan Ternyata Membuka Pintu kenangan...
oi oi oi
Gerimis Membersihkan cermin Untuk Menengok masa lalu.
Oi Oi Oi
Halah Malah Manggil2 hehhehe

Anonymous said...

Hemmm....roman juga disini. Salam hangat yah.

Anonymous said...

@tembangpejalan
gapapa. panggil nama ku nya 3 kali yak sambil jejak bumi.

@the Dexter
Inspirasi dari berbagi puisi. Salam hangat kembali.

Anonymous said...

ups ... kalau panggil 3 x dan jejak bumi.. tiba2 dateng kan susah hehehe.. palagi lagi .. ttttiiiittt

Anonymous said...

jarang jarang loh di datengin sama idola....

Rumah Santun Anggun said...

Wah!! adik ku ini berpuisi ya...
salam sayang dari ku...Kak Nelly

Anonymous said...

Ambil ransel, kemasi pakaian, angkut sauh, dan tinggalkan!

Anonymous said...

@Rumah Santun Anggun:
Salam sayang juga untuk kakak qu tersayang nun jauh di Malaysia sana.

@Daniel Mahendra:
Yaps...The waiting is almost over.

Anonymous said...

Wah penyuka hujan juga ya..:)
Saya suka syahdu sendiri kalau hujan :)

Anonymous said...

@DV: Lah buat perkumpulan para pecinta hujan aja yuk... gimana mas Goen?

Anonymous said...

@anakilang : yg dateng idola apa kuda ? hehehehehhe

Anonymous said...

kita bikin PPH, Partai Pecinta Hujan !
gimana ? sip ? :D

Anonymous said...

@tembangpejalan
oi,oi,oiii....

Anonymous said...

@geonoeng: Siiiip..... langsung rapat. *rapat mulu kayak PKI*

Anonymous said...

@goenoeng : Oi = Orang Indonesia hehehehh:)

goresan pena said...

oho..ini yang kamu bilang satu tahun dan sudah lelah itu dai? aha...
hem, ada perbedaan yang aku tangkap, say..
di postingku itu, aku kehilangan seorang sahabat, yang seumur hidupku baru sekali kutemui, yah di 7 tahun lalu itu. aku tidak lelah dai... karena aku tau, persahabatan akan menemukan bentuknya sendiri.

untuk ceritamu dan ceritaku..
biarkan waktu yang akan menjawab dengan kenyataan, karena kadang kita terlalu dini menafsir dengan logika kita..:)

Post a Comment