Pada suatu dini hari di awal bulan Januari, di pinggir sungai yang lumayan deras yang di hiasi oleh batu-batu kali dan jembatan yang melintasi sungai tersebut.
Di antara semua benda alam itu ada 2 makhluk yang sedang menikmatii semua ciptaan Yang Maha Kuasa…
Cahaya bulan yang sedikit redup. Karena telah melewati purnama 2 harii yang lalu ketika pergantiaan tahun.
Suara deras air sungai, dan buih-buih air yang menerpa kaki-kaki mereka yang terjuntai di bibir sungai
Rumput-rumput yang bergesekan terkena semilir angin
Dan nyanyian jangkrik sebagai lagu pengiring kemesraan
Tak banyak kata yang terucap di antara mereka
Menikmati kedamaian alam, dan memahami sejenak arti kehadiran seseorang dalam menjalani hari
Banyak cerita yang telah bergulir, tapi tidak untuk saat itu
Sejenak hanya sejenak setelah itu 2 makhluk itu berjalan ke arah yang berbeda
Beristirahat untuk menjemput pagi hari
Sebuah kenangan telah tercipta
---
Tak ada ucapan selamat malam atau untaian kata untuk menemaniku tidur, tapi melalui matamu aku mengerti
Banyak do’a yang telah kau curahkan untukku
Ketika mata mulai tertutup sebuah bayang kenangan masa lalu datang, Ku biarkan bayang itu hadir dan aku pun mulai bercerita padanya.
“Tahukah kamu, ketika bersamanya dalam keheningan yang ku ciptakan sendiri dia bercerita tentang bulan dan ikan-ikan di dalam lautan. Dia bertanya padaku sebuah bintang dan aku tak tahu. Dia menuntunku menunjuk pada sebuah bintang yang paling terang dan berkata bintang itu bernama Orion atau lebih sering di bilang bintang kejora…”
Ketika mata kembali terbuka sosok bayang masa lalu kembali hilang
Bintang…
Yah bintang…Di sanalah bayang itu tinggal sekarang
Entah kapan aku pasti akan ke tujuh bintang, tempat sejuta rindu dan harapan yang telah tertinggal.
Tujuh bintang…
Aku pasti datang.